Dari sejumlah penelitian dikatakan bahwa wanita yang mengkonsumsi daging merah atau aneka produk olahan daging akan memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, namun penelitian lainnya menemukan sebaliknya tak ada kaitan antara daging merah dan aneka daging yang telah diproses dengan penyakit kanker.
Lemak jenuh yang ditemukan sebagian besar pada makanan kandungan protein hewani dikatakan memiliki kaitan erat dengan kanker payudara namun disejumlah penelitian lainnya hasilnya bertentangan sama sekali.
Sementara sebagian peneliti lainnya menganjurkan pola makan yang merupakan kombinasi dari petimbangan gizi dengan apa yang disukai masing-masing individu.
Sebuah penelitian membandingkan pola makan 3.600 wanita yang menderita kanker payudara dan indung telur dan membandingkannya dengan 3.413 wanita yang sehat. Berdasarkan pada jawaban maka peneliti menemukan empat kelompok pola makan .
Kelompok satu, kelompok penganut pola “protein hewani” yaitu mengkonsumsi daging merah dan susu dalam jumlah banyak, lemak jenuh, zink, kalsium serta sejumlah tertentu makan bergizi lainnya.
Kelompok kedua adalah kelompok yang memilki pola makan kaya akan “vitamin dan serat”, yang kaya akan vitamin C, beta carotene dan gizi lainnya yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Kelompok ketiga dengan pola makan “lemak tak jenuh” yang berisi kandungan tinggi dari minyak sayur dan minyak ikan selain itu juga vitamin E. Minyak kedelai juga minyak zaitun sebaiknya mulai anda pertimbangkan sebagai pengganti minyak goreng biasa yang selama ini biasanya kita konsumsi.
Kelompok keempat, adalah kelompok dengan pola makan yang kandungan karbohidrat tinggi protein nabati dan sodium. kandungan ini banyak didapatkan dari biji-bijian makanan pokok kita. Namun pernah saya baca satu literatur bahwa gandum utuh (whole grains) sangat baik bagi pencegahan kanker, sehingga disarankan kita beralih dari roti putih ke roti gandum.
Dari keseluruhannya peneliti menemukan kelompok yang mengkonsumsi atau memiliki pola makan kaya akan vitamin dan kaya akan serat adalah kelompok dengan risiko kanker indung telur yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok dengan pola makannya rendah vitamin dan rendah serat.
Kelompok wanita yang menganut pola makan “lemak tak jenuh” memiliki risiko paling rendah terhada kanker payudara sementara yang mengkonsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi memiliki risiko terkena kedua jenis kanker tersebut.
Dalam sarannya umumnya para dokter menyarankan agar kita mengurangi makan daging merah makanan mengandung lemak jenuh dan perbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan, keluarga gandum dan padi-padian, serta mengkonsumsi lemak tak jenuh.
Ayo banyak makan sayur dan buah! Jangan sampai kalah sama anak saya Amie yang suka sekali lettuce. Setiap kali habis makan selada segarnya dia selalu saja bilang…
Mmm, lettuce is very delicious! Make me taller and stonger! It’s right Mama, isn’t it?
Hundred points, my dear!
Sumber: http://kankersehat.blogspot.com
Tag: cara memperbesar payudara, memperbesar payudara alami, memperbesar payudara tradisisional, alat memperbesar payudara, memperbesar payudara wanita, obat memperbesar payudara, tips memperbesar payudara, video memperbesar payudara, mengencangkan payudara, ramuan memperbesar payudara, tips memperbesar payudara, memperbesar payudara blogs, memperbesar payudara pictures, cara memperbesar payudara secara tradisional, payudara besar, cara membesarkan payudara, cara mengencangkan payudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar